1. Sang Pemimpi (SP)
Jumlah penonton: 2 juta
Pemain: Vikri Septiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Lukman Sardi, Nazril Irham
Sutradara: Riri Riza untuk Miles Film & Mizan Production
Sedikit mengejutkan ketika Mira Lesmana memilih 17 Desember sebagai jadwal rilis SP. Barangkali, faktor penghalang bagi SP hanyalah curah hujan. Selebihnya, SP tidak perlu repot menyikut rival-rival lokal atau film-film musim panas dari negeri Obama. Teori sekuel pasti merangkul 60 persen penonton prekuel memang tidak terbukti. SP “Hanya” mampu mengumpulkan tidak lebih dari 50 persen jumlah penonton Laskar Pemimpi yang mencapai 4,6 juta. Bukan berarti kualitas SP melorot dibanding pendahulunya. SP tidak lagi menyuguh kelucuan anak-anak. Artinya, SP lebih segmented. Dua juta penonton jelas bukan prestasi memalukan. Di tengah seretnya mencari penonton, SP menunjukkan hasil terbaiknya.
Memorable scene: Ikal (Vikri) berlari mengejar ayahnya (Mathias), sehabis mengambil rapor. Vikri sadar telah mengecewakan ayahnya, karena nilai rapornya anjlok. Sebagai permintaan maaf, Ikal menggantikan ayahnya mengayuh sepeda, mengantar ayahnya pulang ke rumah.
2. Air Terjun Pengantin (ATP)
Jumlah Penonton: 1,1 juta
Pemain: Tamara Bleszynski, Marcel Chandrawinata, Tyas Mirasih, Kieran Sidhu
Sutradara: Rizal mantovani untuk Maxima Pictures
Jangan bicara kualitas dan plot cerita. Yang paling menarik dari film ini, kehadiran Tamara Bleszynski. Pose Tamara dengan bikini two pieces di atas kapal jelas mengundang rasa penasaran para pria. Kecerdasan Rizal, menomorduakan penampakan setan. Sumber utama tragedi berdarah di Pulau Pengantin bukan Kuntilanak, melainkan pembunuh berdarah dingin ala The Texas Chainsaw Masacre. Ide ini sebenarnya, tidak baru di industri film. Namun, pertama kali hadir di Indonesia. Alhasil, ATP hadir bak selebriti Twitter dengan follower menggunung. Sejumlah 1,1 juta penonton tidak akan menyesal. Minimal, mereka bisa reuni seksi bersama Tamara yang membuat para pencari berita kelimpungan.
Memorable scene: First scene! Adegan Tamara bangun tidur hanya dengan kemeja putih. Ia bangun lalu membusungkan dada. Ups….
3. Sang Pencerah (Sang)
Jumlah penonton: 1 juta
Pemain: Lukman Sardi, Zaskia Adya Mecca, Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Ihsan Tarore
Sutradara: Hanung Bramantyo untuk MVP Pictures
Dan inilah titik cerah pada 2010. Ketika kepala para produser film dibuat cenut-cenut lantaran jumlah penonton menyusut, Hanung Bramantyo hadir bagai penyelamat. Satu juta penonton yang “hilang” setahun terakhir berhasil dikembalikan. Tren pejabat negara “sidak” ke bioskop kembali dihidupkan. Kekuatan film ini selain terletak pada kastingnya, juga kepintaran Hanung menyuarakan proyek Sang jauh-jauh hari. Dalam malam puncak Festival Film Bandung 2008, sutradara Get Married berseloroh soal proyek biografi Ahmad Dahlan. Dari situlah publik tahu, ada “bom” lain yang dirancang Hanung usai gempita Ayat-ayat Cinta.
Memorable scene: Dorobohkannya Langgar Kidoel atas nama penegakan agama. Di antara reruntuhan itu, seorang Kyai menemukan secari kertas bertuliskan ayat-ayat Allah. Ternyata, potongan kertas itu salah satu halaman Al Quran. Menggetarkan!
4. Suster Keramas (SK)
Jumlah Penonton: 820 ribu
Pemain: Rin Sakuragi, Herfiza Novianti, Rizky Mocil, Shinta Bachir, Zidni Adam
Sutradara: Helfi C Kardit untuk Maxima Pictures
“Gagal” mendatangkan Si Ratu Porno Maria Ozawa tidak membuat produser Ody Mulya Hidayat kehilangan senjata. Maria terhalang Rin Sakuragi terbilang. Kedatangan Rin disertai rentetan sensasi. Antara lain, adegan Rin mengumbar payudara di internet dan isu pembabatan pita seluloid oleh LSF. Tak sampai di situ, jaringan 21 dan XXI memasang peringatan. Siapapun yang ingin menonton SK, harus menunjukkan kartu identitas. Kami salah satu “korbannya”. Faktanya, makin dilarang, penonton makin penasaran ingin menyaksikan. Hasilnya, 820 ribu penonton tumpah ruah di ruang gelap sinema. Sebuah “strategi” sensasional! Tidak brilian, namun berhasil.
Memorable scene: Adegan Rin mandi di air terjun. Meski tergunting-gunting, sambil merem pun penonton bisa membayangkan, adegan macam apa yang “disimpan” LSF itu.
5. Laskar Pemimpi (LP)
Jumlah penonton: 550 ribu
Pemain: Project Pop, Dwi Sasono, Shanty, Gading Marten, Rifnu Wikana, Masayu Anastasia
Sutradara: Monty Tiwa untuk Starvision Plus
Jargon komedi adalah genre pelaris abadi sekali lagi terbukti. LP hadir dengan konsep berbeda. Untuk menambah bobot, Monty tidak hanya mengajak penonton tertawa, tapi juga menyanyi bersama. Selain genrenya tergolong aman untuk semua umur, daya pikat LP terletak pada desain posternya yang keren dan kualitas akting para pemain. Shanty, Dwi Sasono, Masayu, dan Rifnu Wikana bukan pemain murahan.
Memorable scene: Kapten Heru sok pintar hendak mensabotase arus lalu lintas koloni Belanda. Mereka menanti tank Belanda, anehnya tak kunjung datang. Ujung-ujungnya mereka dibangunkan peternak bebek. Tempat pengintaian mereka rupanya, rute rutin para bebek.
6. 18 + True Love Never Dies (18)
Jumlah penonton: 520 ribu
Pemain: Samuel Zyglwyn, Wulan Guritno, Arumi Bachsin, Adipati, Stevanie Nepa
Sutradara: Nayato Fio Nuala untuk Starvision Plus
18 melegitimasi nama Nayato sebagai sumber laba para produser. Sepedas apa pun Anda mengkritik Nayato alias Koya Pagayo alias Ian Jacobs, ia akan tetap bergerak bagai mesin produksi. Tahun ini, Nayato merilis tujuh film lebih. Hampir semuanya berdarah dan dijejali adegan kehidupan remaja di kala malam. 18 salah satu yang berhasil menyedot perhatian penonton. Kesuksesan 18 diikuti beberapa film serumpun seperti Akibat Pergaulan Bebas dan Not For Sale yang juga digarap Nayato. Tampaknya, tahun depan Nayato masih akan berkibar!
Memorable scene: Meski tokoh utamanya dimainkan bintang-bintang berusia belasan, entah kenapa kami masih terbayang-bayang ekspresi Wulan Guritno kecanduan situs porno. Adegan masturbasi di depan komputer meski diperlihatkan sekelebat, tetap membuat penonton tercengang.
7. Satu Jam Saja (SJS)
Jumlah penonton: 500 ribu
Pemain: Vino G. Bastian, Revalina S. Temat, Andhika Pratama, Rano Karno, Widyawati
Sutradara: Ario Rubbik untuk Karnos Films
Tahun lalu, kita dikejutkan Garuda di Dadaku. Sungguh tak terduga, film anak-anak bisa menduduki posisi runner up tangga box office mengalahkan Get Married 2 dan Ketika Cinta Bertasbih 2. Tahun ini, julukan kuda hitam layak diberikan pada SJS. Ia hadir dengan plot cerita sangaaaat sehari-hari. Tentang remaja yang hamil di luar nikah. Apa istimewanya? SJS hadir dengan gaya bertutur semanis Si Doel Anak Sekolahan. Penggambarannya detail. Masalah hamil di luar nikah tidak sesederhana yang digambar film-film Indonesia kebanyakan, sebelumnya. Alur SJS semanis film-film Rano Karno di era ‘80-an. Dengan kemasan kekinian, dengan ending yang oh… mengiris-iris hati penonton.
Memorable scene: Gadis (Reva) terbaring lemah sehabis operasi. Ia mulai melontar ucapan-ucapan yang diyakini pesan terakhir. Ia meminta Andhika (Vino) memeluk tubuhnya untuk yang terakhir kali.
8. Menculik Miyabi (MM)
Jumlah Penonton: 500 ribu
Pemain: Maria Ozawa, Nicky Tirta, Herfiz Novianty, Kevin Julio, Ricky Mocil
Sutradara: Findo Purnomo HW untuk Maxima Pictures
Mana ada film Indonesia menjadi headline program-program hard news seperti Reportase? Ada! MM jawabannya. Isu kedatangan Maria ke Indonesia mencuat di berbagai media. Front Pembela Islam nyaris memporakporandakan ketenangan kantor Maxima. Syuting MM siap dihadang. Raditya Dika, yang semula menjadi penulis skenario mundur dari departemen naskah. Akhir 2009, proyek MM mengendap. Mengendap bukan berarti tidak bergerak sama sekali. Diam-diam, beberapa artis diutus ke negeri Sakura untuk berlakon bersama Maria. Tanpa banyak kata, tiba-tiba poster film MM menggebrak bioskop-bioskop seluruh Indonesia awal Mei. Akibatnya, banyak penonton kaget.
Memorable scene: Maria Ozawa datang mengantar hadiah undian cokelat. Bukannya disambut histeris, ia malah diberi tip uang 10 ribu rupiah.
9. Lihat Boleh Pegang Jangan (LBPJ)
Jumlah Penonton: 450 ribu
Pemain: Dewi Perssik, Dimas Seto, Steve Emmanuel, Shinta Bachir, Mahadewi
Sutradara: Findo Purnomo HW untuk Maxima Picture
Luar biasa. Itulah kata yang kami pilih untuk Dewi Perssik. Sejak 2008, Dewi rutin mengisi tangga box office dengan film-filmnya. Pada 2008, ia menempatkan Tali Pocong Perawan dan Kutunggu Jandamu. Tahun lalu, lagi-lagi Perssik menempatkan dua filmnya, Setan Budeg dan Paku Kuntilanak. Kini, ia mengutus LBPJ di peringkat sembilan. Meski aktingnya masih perlu diberi peringatan, penampilan Dewi di LBPJ disokong Jurike Prastica, Shinta Bachir, dan Dimas Seto. LBPJ juga diperkuat dengan lagu-lagu yang sangat familier di kuping penikmat musik seperti “Ayang-ayangku” milik Mahadewi yang juga tampil di film ini. LBPJ dimanfaatkan Dewi untuk memperkenalkan singel terbarunya, “Diam-diam”. Beruntung, ajang promo singel (baca: film) ini disambut antusias masyarakat.
Memorable scene: Untuk menghancurkan omset warung bakso Goyang Lidah, Salma (Dewi) mencetuskan ide memasukkan celana dalam perempuan ke dalam panci bakso Bang Kimbul (Harry). Terjadilah kehebohan di kelurahan Gondal-gandul.
10. Tiran: Mati Di Ranjang (Tiran)
Jumlah Penonton: 420 ribu
Pemain: Dewi Perssik, Indra L Bruggman, Ayu Dewi, Zuzana, Eva Asmarani
Sutradara: Arie Aziz untuk Maxima Pictures
Sensasi telah menomorduakan prestasi. Itulah ungkapan salah satu wartawan film awal tahun ini. Ungkapan bernada pesimistis ini ada benarnya. Tiran contohnya. Dimulai dengan beredarnya foto-foto ciuman bibir Dewi dan Indra di internet. Media meributkan keberanian Dewi. Seolah belum puas mengumbar sensasi, Dewi berulah lagi saat menggelar jumpa pers di Senayan. Kala itu, ia tampil dengan wajah sedikit berbeda. Muncul isu, Dewi menjalani operasi plastik. Isu ini dijawab Dewi secara provokatif, “Kalau mau tahu saya operasi atau tidak, tanyakan saja pada para laki-laki yang pernah tidur dengan saya!” Saat ia dijuluki Miyabi-nya Indonesia, Dewi memberi jawaban tak kalah bombastis. “Kalau ingin menjadi bintang film porno, ngapain saya masih tinggal di Indonesia. Mending ke luar negeri, tinggal ngangkang langsung dapat uang.” Semua ini membuat masyarakat bertanya-tanya, seperti apa, film terbaru Dewi? Sejumlah 420 ribu penonton berhasil disihir. Ck… ck…
Memorable scene: Diana (Dewi) menggoda pemilik rumah kontrakan. Diana mengajak bercumbu. Saat sedang asyik bercumbu, ia menggigit lidah lawan main. Lidah itu tercerabut dari pangkalnya. Muka Diana bersimbah darah. Ia memekik histeris sekaligus girang.
0 comments:
Post a Comment